Sejarah Penemuan Virus | Biologi Kelas 10

Ittekcno.blogspot.com – berbicara tentang virus, terlebih dahulu kita harus tau apa itu virus. kita juga harus tahu tentang sejarah penemuan virus. pada artikel ini kita akan sama-sama mempelajari tentang virus dan sejarah penemuan virus.

Apa Itu Virus ?

apa-itu-virus

Seringkali kalau kita tiba-tiba jatuh sakit, yang ada dalam pikiran kita adalah pasti kita sakit karena perubahan cuaca di sekitar kita baik itu karena cuaca yang panas ataupun karena hujan.

Misalnya saja pada saat kita terkena flu, hampir semua orang pasti berfikir bahwa flu tersebut disebabkan oleh cuaca dingin atau karena sedang musim hujan, padahal alas an sebenarnya mengapa kita terkena flu adalah karena disebabkan oleh suatu mikro organism.

Organisme penyebab penyakit ini mempunyai ukuran yang sangat kecil, sebegitu kecilnya bahkan tidak bisa diliat dengan mata kita. Dengan ukuran yang seperti itu, akan sangat mudah untuk masuk ke dalam tubuh kita.


Cuaca yang buruk akan membuat pertahanan tubuh kita menjadi lemah, sehingga mikro organism ini bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan membuat kita menjadi sakit.

Mikro organisme inilah yang disebut virus.

Sejarah Penemuan Virus

sejarah-penemuan-virus

Zaman dahulu, ketika orang-orang berbicara atau membahas tentang suatu peyakit, mereka akan selalu menganggap bahwa sumber penyakit tersebut adalah bakteri. Bakteri adalah sebuah mikro organism yang pertama kali ditemukan oleh ilmuan berkebangsaan belanda yang bernama Antony Van Leeuwenhoek pada tahun 1676.

Antony-Van-Leeuwenhoek

Pada tahun-tahun ini bakteri merupakan sesuatu yang sangat menakutkan di masyarakat luas. Bahkan luka gores yang disebabkan oleh goresan pisau kecil saja bisa berakibat fatal. Hal ini bisa terjadi karena pada saat itu belum ditemukan obat yang ampuh untuk melawan bakteri.

Hal ini terus berkelanjutan sampai beberapa ilmuwan berhasil membuat anti biotic pertama di dunia yang disebut penicillin. Sejak saat itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri tidak semenakutkan sebelumnya.

Baca Juga :

 

Beberapa dasawarsa setelah ditemukannya penicillin, beberapa ilmuwan menemukan sumber penyakit baru, yaitu organisme yang ukurannya jauh lebih kecil daripada bakteri dan juga jauh lebih ganas sehingga para ilmuwan kala itu sangat kesulitan menghadapinya.

tobacco-mosaic-virus

Pada tahun 1882, muncul penyakit bintik kuning yang menyerang daun tembakau. Yang mana pada saat itu daun tembakau merupakan salah satu komoditas terbesar di eropa dan amerika. Penyakit ini membuat daun tembakau yang sebelumnnya sehat menjadi berbintik-bintik kuning.

Adolf Mayer, ilmuwan berkebangsaan jerman ini melakukan penelitian terhadap penyakit ini dan menemukan bahwa teryata penyakit ini bisa menular ke tananam tembakau lain yang ada di sekitarnya.

Hipotesa pertama Adolf Mayer adalah bahwa penyakit ini pasti disebabkan oleh bakter. Namun ternyata hipotesanya salah besar, dan Adolf Mayer pun gagal dalam penelitiannya ini.

adolf-mayer

10 tahun setelahnya  tepatnya pada tahun 1892, seorang ahli botani asal rusia yang bernama Dmitri Ivanovsky melanjutkan kembali penelitian Adolf Mayer sebelumnya. Pada penelitiannya, Dmitri menggunakan sebuat alat yang bernama “penyaring chamberland”, yang mana alat ini dapat menyaring dan memisahkan bakteri yang ada pada cairan.

penyaring-chamberland

Dmitri Ivanovsky melakukan penelitiannya dengan menghaluskan daun tembakau yang terkena penyakit bintik kuning sampai menjadi encer, kemudian dimasukan kedalam penyaring chamberland tadi sehingga diperoleh ekstrak daun tembakau, yang mana menurut Dmitri ekstrak daun tembakau ini seharusnya sudah steril dan terbebas dari bakteri.

Ekstrak daun tembakau hasil saringan tadi kemudian dioleskan pada daun tembakau yang masih sehat. Logikanya adalah jika memang benar bakteri lah yang penyebabkan penyakit tersebut, maka seharusnya daun tembakau yang masih sehat tadi akan baik-baik saja, namun hasilnya sangat tidak sesuai dengan harapan. Daun tembakau yang awalnya sehat tadi malah terjangkit dengan penyakit bintik kuning.

Dmitri-Ivanovsky

Dengan hasil ini, Dmitiri Ivanovsky mengambil kesimpulan bahwa yang menyebabkan penyakit bintik kuning tersebut bukanlah bakteri, melainkan disebangkan oleh mikro organism lain yang ukurannya jauh lebih kecil daripada bakteri, atau bisa jadi disebangkan oleh zat kimia yang tercipta saat proses penyaringan.

5 tahun kemudian yaitu pada tahun 1897, seorang ahli mikrobiologi yang bernama Martinus Beijerinck melakukan penelitian baru terkait penyakit bintik kuning yang menyerang daun tembakau ini. Pada awalnya Martinus masih berasumsi bahwa penyebab penyakit ini adalah mikroorganisme yang ukurannya lebih kecil dari bakteri.

Martinus-Beijerinck

Pada saat itu para ilmuwan punya 2 pendapat, yaitu :

  • mikroorganisme penyebab penyakit ini bisa disaring oleh penyaring chamberland,
  • mikroorganisme ini bisa ditumbuhkan pada sebuah medium pertumbuhan bakteri yang mana medium tersebut harus kaya akan nutrisi.

Karena pendapat pertama telah dilakukan dan dibuktikan oleh Dmitiri Ivanovsky, maka kemudian Martinus melakukan percobaan utnuk membuktikan pendapat yang kedua.

Pada percobaan ini Martinus ingin membuktikan apakah benar organisme ini bisa ditumbuhkan di sebuah medium khusus. Selain itu dia juga ingin mencari tahu apakah organism ini bisa tahan terhadap alcohol, yang mana pada saat itu diketahui bahwa alcohol adalah zat kimia yang dapat membunuh bakteri.

Dari hasil percobaan ini Martinus menemukan 2 fakta besar, yaitu ;

  • ternyata organisme ini tidak bisa tumbuh, hidup, maupun diperbanyak di medium pertumbuhan bakteri. Dan anehnya ketika di semprotkan lagi pada daun tembakau yang masih sehat, daun tembakau tersebut masih saja terjangkit penyakit bintik kuning tadi.dari hasil ini Martinus menyimpulkan bahwa organisme ini bukanlah bakteri, hal ini berdasarkan pada kemampuannya untuk memperbanyak diri. Namun anehnya, organisme ini membutuhkan organisme hidup lain sebagai mediumnya untuk dapat hidup dan memperbanyak diri.
  • Martinus menemukan bahwa organisme ini mampu hidup setelah dimasukan kedalam alcohol.

Dari kedua fakta ini Martinus Beijerinck menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang menyebabkan penyakit bintik kuning ini bukanlah bakteri, melainkan orgaisme jenis baru yang kemudia dia beri nama “Contagium Vivum Fluidum”.

Pluhan tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1935, seorang ahli biokimia berkebangsaan amerika yang bernama Wendell Stanley, berhasil memisahkan dan mengisolasi mikro organisme penyebab penyakit bintik kuning tersebut. Dari eksperimennya, Stanley menemukan bahwa organisme ini punya sifat particular ( bisa masuk dalam keadaan tidak aktif / kondisi yang membuat dia seolah hanya pertikel kimia biasa ). Dalam kondisi particular ini dia bisa tahan terhadap zat-zat kimia berbahaya seperti alcohol, namun pada saat dia masuk ke dalam organisme hidup lain dia tiba-tiba hidup dan berkmbang biak.

Wendell-Stanley

Ukuran partikel yang diamati Stanley berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Dari pengamatannya ini, Stanley menjadi orang pertama yang berhasil memvisualisasikan / memperlihatkan bentuk virus, dan dia juga member nama virus tersebut dengan nama “Tobacco Mosaic Virus”.

Sejak masanya Stanley, penelitian virus terus berkembang. Para ilmuwan lain menjadi semangat untuk mengungkapkan seberadaan jenis virus yang lain. Bahkan dibuatkan cabang ilmu untuk mempelajari virus yaitu “Virologi”.

Demikianlah pembahasan kita tentang sejarah penemuan virus. Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan kalian semua dan bisa bermanfaat.

Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel