Macam-Macam Fungsi Manipulator di C++ : Penjelasan Beserta Contohnya



fungsi manipulator pada pada umumnya digunakan untuk mengatur tampilan layar pada program yang kita buat. Di dalam bahasa pemograman c++ kita mengenal beberapa fungsi manipulator yang bisa kita gunakan. Setiap fungsi manipulator ini penggunaannya harus disertakan dengan file header yang sesuai, karena tidak semua fungsi ini didukug oleh file header / preprocessor yang sama.
 
 Adapun beberapa contoh fungsi manipulator dalam c++ yang bisa kita gunakan antara lain :

  • Endl
  • Ends
  • Dec ( )
  • Hex ( )
  • Oct ( )
  • Setprecision ( )
  • Setbase ( )
  • Setw ( )
  • Setfill ( )
  • Setiosflags ( )

pada artikel ini saya akan sedikit menjelaskan tentang macam-macam fungsi manipulator di c++ seperti yang sudah sisebutkan di atas dan bagaimana penggunaannya dalam program. Saya juga akan menyertakan code dan hasinya runningnya dalam bentuk gambar biar para pembaca sekalian dapat lebih mudah memahaminya.

1. Fungsi manipulator “endl”

Fungsi endl ini berasal dari bahas inggris yaitu “end line”. Sama seperti nama yaitu mengakhiri baris, kegunaan fungsi ini adalah untuk membuat baris baru atau newline pada tampilan program yang kita buat. Sederhana adalah semua code-code yang kita gunakan setelah penggunaan fungsi ini akan ditampilkan pada baris berikutnya dari code program sebelumnya dimana yang diakhiri dengan “endl”.

pada dasarnya fungsi ini mempunyai kegunaan yang sama dengan perintah “\n”. file header yang mendukung fungsi ini adalah “<iostream.h>”.

Agar dapat lebih mudah dipahami, coba perhatikan contoh script berikut ini :


Seperti yang terlihat pada gambar, apabila kita menggunakan perintah “endl”, maka perintah-perintah selanjutnya akan ditampilkan dalam baris baru pada saat kita running programnya. Kalian bisa mencoba untuk mengutak-atik contoh kode di atas, coba lah untuk menghilangkan fungsi “endl” lalu coba lita hasil runningnya, dengan begiitu kalian akan lebh paham lagi. Jika teman-teman masih bingung silahkan tinggalkan pertanyaan pada kolom komentar. 

2. Fungsi manipulator “ends”

Jika kalian mencari kegunaan dari fungsi ini di internet, akan ada banyak sekali penjelasan tentang kegunaannya yaitu untuk menambakan karakter null ke dalam suatu deretan karakter. Mungkin teman-teman sekalian masih agak sedikit bingung dengan penjelasan yang seperti itu. Disini saya akan menjelaskannya dengan sesederhana mungkin.  Seperti yang di jelaskan, kegunaannya memang adalah menambahkan karaker null, nah apakah karakter null itu..? 

baca juga :

seperti arti katanya null bisa berarti “ angka ( 0 ) “ atau “ kosong “, atau kita bisa sebut juga “ spasi “. Jadi sederhananya adalah kegunaan dari fungsi ini adalah untuk menambahkan “ spasi “ ke dalam suatu deretan karakter. Deretan karakter yang dimaksud di sini adalah bisa berupa huruf, kata, kalimat, deretan angka, dan jenis-jenis output lainnya. Preprocessor yang mendukung perintag ini adalah “iostream.h”.

Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan gambar di bawah ini :


Seperti yang terlihat pada contoh program di atas, kita memberikan perintah output dengan yang akan ditampilkan adalah 2 buah kalimat yaitu hasil dari c=a+b adalah 11 dan kalimat yang lain adalah “hasil dari d=a-c adalah 1”. Ketika kita running programnya, hasil yang ditampilkan agak sedikit tak tidak rapi, dimana kedua kalimat tersebut ditampilkan pada satu baris yang sama dan kurang tertata rapi. Nah, dari contoh program di atas saya akan memasukan perintah “ends” agar outputnya terlihat lebih rapi.

Perhatikan gambar berikut :


Seperti yang terlihat pada gambar, ketika kita memasukan perintah “ends”  pada akhir dari kalimat pertama, maka output yang dihasilkan ketika kita running programnya terlihat lebih rapi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kegunaan dari perintah “ends” adalah menambahkan karekter null / spasi maka pada hasil output terlihat bahwa sekarang kalimat pertama dan kalimat kedua telah dipisahkan oleh spasi.

Sebenarnya untuk programmer pemula perintah ini tidak terlalu berguna karena jarang sekali digunakan. Tetapi alangkah lebih baik kalau kita mengetahuinya dari awal karena jika dikemudia hari kita membuat program yang menuntut untuk menampilkan beberapa output dalam baris yang sama, maka perintah ini adalah solusinya.

3. Fungsi manipulator “ dec “, “ hex “, dan “ oct “

Ketiga fungsi ini memiliki fungsi yang bisa dikatakan sama, yaitu adalah untuk mengkonversi data-data dalam bentuk decimal,  heksadecimal, dan juga octal. Untuk dapat menggunakan perintah ini kita bisa menggunakan preprocessor  atau file header “iomanip.h”

Perhatikan gambar berikut :


Seperti yang terlihat pada gambar, kita menyiapkan sebuah bilangan dimana bilangan tersebut adalah angka 10, lalu kemudia kita coba mengkonversikan bilangan tersebut kedalam bentuk decimal, heksadecimal, dan juga octal. Dan hasilnya adalah seperti pada gambar di atas.


4. Fungsi manipulator “ setprecision “

sesuai dengan arti katanya, setprecision berarti mengatur ketepatan/keakuratan. Yang dimaksud dengan ketepatan disini adalah jumlah bilangan yang berada di belakang koma pada suatu bilangan decimal. Dengan kata lain, kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengatur jumlah bilangan dibelakang tanda koma ( , ) pada suatu bilangan ( decimal ). File header yang digunakan untuk perintah ini adalah “ iomanip.h “. 

Untuk contoh penggunaan fungsi ini coba perhatikan gambar berikut :


Seperti yang terlihat pada gambar, kita akan menentukan jumlah angka yang berada di belakang tanda koma ( , ) sampai dengan 5 digit secara berurutan. Dengan sampel bilangan adalah hasil perkalian dari 24.705 x 35.561 dan hasilnya adalah “878.534505”. nah, hasil dari perkalian itulah yang kita atur jumlah angka yang berada dibelakang tanda koma, dan hasilnya seperti yang terlihat pada gambar tersebut.

5. Fungsi manipulator “ setbase “

Kegunaan dari fungsi ini adalah untuk mengkonversi suatu bilangan kedalam bilangan decimal, heksadesimal, dan juga octal. Kegunaannya hampir sama dengan fungsi “dec, hex, dan oct” hanya saja ada sedikit perbedaan dalam cara dan proses mengubahnya. Pada penggunaan fungsi ini kita terlebih dahulu menentukan base dari bilangan yang akan kita konversi. File header yang mendukung fungsi ini adalah “iomanip.h”
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut :


Seperti yang teman-teman lihat pada gambar di atas, kita mengkonversi bilangan 250 ke dalam bentuk decimal, heksadesimal, dan juga octal secara bersamaan dengan sedikit manipulasi dan hasil outputnya adalah seperti yang kalian lihat di pada gambar tersebut.


6. Fungsi manipulator “ setw“

Fungsi ini memiliki kegunaan yaitu untuk mengatur lebar filed terhadap suatu karakter yang ingin kita tampilkan dalam program. Sederhananya adalah kita menentukan lebar spasi antara karakter-karakter yang ada. Atau bisa juga kita artikan untuk mengatur jarak antara setiap karakter dalam sebuah variable. File header yang kita gunakan untuk fungsi ini adalah iomanip.h

Contoh sederhanya seperti ini, pada sebuah dere bilangan “123456789” kita akan menerapkan fungsi “setw” dimana lebar field kita tentukan sebesar 2, jadi nanti deret bilangnt tersebut akan berubah menjadi seperti ini   1  2  3  4  5  6  7  8  8    . Sederhanya seperti itu.
Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar berikut ini :


Nah sepeti yang terlihat pada gambar di atas, kita menampilkan sebuah deret angka mulai dari satu sampai dengan 10 dimana kita tidak menerapkan fungsi setw, dan hasilnya setiap angka yang ditampilkan terlalu rapat dan tidak ada jarak antara masing-masing angka. Dan kalau kita menggunakan fungsi setw pada deret angkat tersebut maka output yang dihasilkan akan terlihat seperti gambar berikut :


Seperti yang terlihat, kita menerapkan fungsi setw pada deret bilangan tersebut dimana kita mengatur parameter jarak antara setiap karakternya sebesar 2. Dan hasilnya pun seperti yang terlihat pada gambar di atas.

7. Fungsi manipulator “ setfill  

Fungsi ini berguna untuk meletakan atau memasukan suatu karakter tertentu kedalam field yang telah diatur oleh fungsi setw. File header yang mendukung fungsi ini adalah iomanip.h.
Untuk lebih jelasnya mari perhatikan gambar berikut :


Coba lihat kembali gambar pada pembahasan setw, setelah kita menggunakan fungsi tersebut maka deret angkat yangmuncul pada program menjadi berjarak antar tiap angkat. Dan seperti yang terlihat pada gambar di atas ini, kita menggunakan fungsi setfill dimana kita memasukan karakter titik( . ) pada field yang telah kita atur sebelumnya menggunakan fungsi setw.

Demikianlah sedikit ilmu tentang beberapa fungsi manipulatoryang ada di c++. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian semua. Kalau ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar pada kolom komentar di bawah.
 
Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel